Kota dengan Puluhan Ribu Tanaman
Berpijak pada kata awal yang ada pada konsep Sebersih, Sehijau, Semodern Singapura, seluruh kawasan CitraLand dipenuhi ragam tanaman. Puluhan ribu tanaman yang berdiri memayungi siapa saja yang datang juga memiliki peranan penting bagi kelangsungan ruang terbuka hijau.
Penyebarluasan puluhan ribu aneka tanaman di kawasan CitraLand yang dilakukan pihak City Management (CM) tentunya sangat beralasan. Di mana keberadaannya tidak sekedar untuk memperindah lanskap kawasan CitraLand saja. Namun, juga guna memperlancar siklus udara dan penyerapan gas karbon berbahaya bagi tubuh manusia. “Tidak salah bila pemilihan jenis tanaman di seluruh kawasan CitraLand tidak asal pilih dan tanam belaka. Akan tetapi juga dipilih berdasarkan fungsi dan peranannya,” jelas Setya Martandi, Kepala Divisi Lanskap City Management CitraLand Surabaya.
Misal saja, di CitraLand Surabaya, sejauh mata memandang yang tampak adalah rerimbunan pepohonan yang didominasi pohon trembesi/ki hujan (Samanea Saman) yang menjulang tinggi meneduhi bangunan dan ruas jalan. Dapat pula kita jumpai, jenis tanaman lainnya seperti Tabebuia Kuning, Nangka, Manila Palm, Palm Putri, Kamboja Merah Muda, Mahoni, Flamboyan, Glodokan Tiang maupun Bulat, Kiara Payung, Asam Jawa, Kasia, dan masih banyak lagi lainnya. Juga didukung dengan hamparan padang rumput dan tanaman pengalas membuat visual mata kian terasa nyaman, sejuk dan segar. Hal ini tentunya berdasar pada kriteria penilaian sebuah kota hijau sebagai pemukiman yang ramah lingkungan seperti yang diterapkan Singapura.
Jadi struktur, bentuk, dan distribusi Ruang Terbuka Hijau (RTH) jelas dan runut. Mulai dari ruang kota dengan ciri zoning yang khas. Tingkat keanekaragaman hayati (flora-fauna) dan fungsi RTH yang beragam, baik ekologis, ekonomis, estetis, edukatif, energi, maupun evakuasi harus lebih ditingkatkan untuk memberi nilai tinggi RTH.
Di kawasan CitraLand sendiri untuk mewujudkannya, telah tertata secara teratur tempat-tempat untuk aneka jenis tanaman. Seperti di Nursery Bukit Bali, taman, dan di sekitar rumah warga. Bahkan untuk mendukung kelestarian tanaman yang ada di CitraLand, setiap tahunnya diadakan program penanaman 10 ribu pohon dan Green Culture. Berkat itu pula CitraLand dapat dibilang sebagai salah satu pelopor kota bersih dan hijau di Surabaya. “Ini dilakukan untuk mempertahankan budaya dan kearifan lokal, filosofi dalam menjaga lingkungan,” tegas Eddy Purnama, Manager CitraLand City Management Surabaya.
Senada dengan konsep bersih dan hijau, yang diwujudkan dengan cara menata dan mempercantik lingkungan setiap kawasan di CitraLand, maka dibutuhkan upaya keras untuk kebersamaan antara pihak management bersama warga guna menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian tanaman.
Terkait hal tersebut, Setya Martandi kembali menghimbau, agar warga juga turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian tanaman yang ada di seluruh kawasan CitraLand. Bahkan menurutnya untuk memberikan efek sadar pada warga akan pentingnya tanaman diwilayahnya, pihak management memberlakukan sanksi bagi masyarakat yang melakukan tindakan perusakan tanaman di CitraLand. Misalnya ada warga yang menabrak tanaman yang ada di ruas jalan CitraLand.
Pemberian sanksi, tegas pria yang akrab disapa Andi itu bukan semata pihak management berorientasi mencari untung. Namun terpenting adalah membuat efek jera pada masyarakat, bahwa tanaman-tanaman yang ada di kawasan CitraLand memiliki fungsi dan peran yang sangat penting bagi kelangsungan hayati. “Di samping itu peraturan ini sama sekali tidak bermaksud memberatkan warga, namun kami bermaksud mengajak dan membangun kesadaran pada warga untuk saling menjaga kelestarian tanaman,” himbaunya.
Bukan upaya itu saja, dalam tim tata lanskap di pihak CM pun telah berusaha terus untuk membekali semua anggotanya guna memberikan layanan terbaik pada lingkungan CItraLand. “Inovasi dan wawasan baru bagi kami harus terus digali, untuk kemudian dapat diterapkan dalam hal pengembangan dan pelestarian lingkungan atau tanaman di kawasan CitraLand,” imbuh Andi.
Perawatan Lanskap
Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam hal perawatan lanskap yang ada di kawasan CitraLand, atau di berm. Misalnya memelihara kerapian lanskap di berm, dilarang menambah, memotong, memaku atau mengurangi tanaman di luar batas kepemilikan, jangan sampai membuang sampah sembarangan di taman kota, menginjak-injak, merusak, memindahkan tanaman yang ada di lingkup rumah atau taman kota, dan lain sebagainya.
Apabila ada warga yang bermaksud tidak menghendaki adanya tanaman di lingkup rumah tinggalnya, atau ada keinginan lain terkait tanaman, menurut Agung Heriawan, salah satu anggota Divisi Lanskap City Management CitraLand Surabaya menghimbau supaya warga berkenan konsultasi atau melakukan ijin terlebih dahulu dengan pihak yang berwenang, yakni divisi lanskap City Management CitraLand Surabaya. “Karena dikuatirkan bila warga melakukan penanaman atau penebangan pohon sendiri, dapat merusakan instalasi yang ada di dalam tanah,” tambahnya.
Untuk jenis tanaman yang direkomendasikan di taman rumah adalah tanaman tropis, seperti palem, pohon perindang dan berbagai jenis semak. Sedangkan jenis tanaman yang tidak direkomendasikan, beringin dan asam kranji. Tanaman tersebut tidak disarankan untuk ditanam dilingkungan CitraLand karena menggangu keindahan eksternal, memiliki pengakaran yang merusak, rawan patah, berduri, dan ukurannya terlalu besar.
Terkait dengan layanan penataan dan pemilihan tanaman yang serasi dengan desain lingkungan yang telah ditentukan. Bagi warga yang membutuhkan jasa perawatan taman rumah, dapat menghubungi Liaison Officer (LO) City Management CitraLand Surabaya.